Jumat, 16 Februari 2018

Sekelumit kisah dari tidur panjang

Ah...akhirnya kembali lagi dengan aktifitas menulis ya. Sudah lama sekali tidak bersentuhan dengan blog dan blogging. Rindu sangat. Ada banyak cerita yang tersimpan. Ada begitu banyak kisah yang hendak diceritakan. Ada begitu banyak pengalaman yang hendak di bagikan. Tentu saja tentang dunia pendidikan yang aku geluti. Meskipun sudah empat tahun ini aku berhenti dari dunia sekolah namun masih berkutat dengan dunia pendidikan.
Aku memutuskan untuk membuka rumah belajar duan tahun yang lalu. Jika ditanya, apa alasannya? Alasannya nekat dan tidak ada pekerjaan yang sesuai dengan jiwa petualangku yang ternyata tanpa aku sadari sangat mencitai dunia pendidikan. Akhirnya 1 November 2016 soft opening dari rumah belajar. Murid pertamaku dua orang siswa calistung. Yes CALISTUNG, sebuah dunia baru yang tidak terpikirkan olehku ketika berencana untuk memulai dunia ini. Yang terbersit dibenakku hanya Bahsa Inggris dan Matematika saja. Namun ternyata pasar menawarkan pilihan yang berbeda.

Aku memulai bisnis ini dari nol. Sungguh NOL. Semua proses awal aku temui dengan tak terkira. Aku meraba semuanya dnegan sangat hati-hati. Aku mencari celah dimana aku dapat berpegang dan memahami pangsa pasar yang tengah menggeliat di insustri ini. Calistung. Kelas anak-anak yang hendak masuk sekolah Dasar. Dimana sangat dibutuhkan kesabaran extra. Dari guru yang cumam satu dibantu dengan patrner kerja yang sedikit demi sedikit kelas kami bertambah menjadi 4 orang lalu kemudian 6 orang siswa Calistung. Sejak awal, keals ini aku putuskan hanya dua siswa untuk satu guru. Biaya mungkin akan terlihat menjadi relatif mahal karena almost jadi private namu perkembangan anak sangat aku perhatikan. Kami tidak hanya mengajar materi yang ditargetkan akan tetapi belajar hal-hal baru yang berdasarkan dengan perkembangan psikologi anak. Kami tidak ada satu pun yang lulusan psikologi memang aku hanya mengggunakan pengalaman mengajarku disekolah selama 8 tahun dan menerapkan nilai-nilai dengan gaya rumah belajar. Kami menerapkan pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa. Kami memperdalam pemahaman konsep yang detail terlebih dahulu lalu kemudaina menerapkan aturan yang diberlakukan sehingga ketika pemahaman konsep benar maka kami yakin akan lebih mudah buat anak-anak untuk menrapkan semua aturan dan tuntutan dari materi sekolah mereka.

Dua tahun perjalanan kami. Masih harus belajar lagi hari lepas hari. Masih berlum lagi legal karena tidak mudah mengerjakan segalanya sendiri. Partner kerjaku memutuskan untuk mundur 6 bulan setelah kammi buka karena kesibakan yang menghantuinya. Aku mengelola dan mengerjakan segalanya sendiri. Hal yang paling sulit untuk aku kerjakan hingga hari ini adalah membuat konsep kerja dari kebudayaan dan keberagaman cara didik dirumah dan pola asuh mereka sehingga kami kesulitan untuk menentukan pola didik yang akan mereka lewati dari tahap yang mana.
Banyak pelajaran yang aku temui sehingga menumbuhkan keingintahuan yang lebihh lagi tentang psikologi anak. Kelak, suatu hari nanti aku akan mengejar mimpi ini hingga aku raih dan genggam di tangan.

Masih banyak yang harus aku persiapkan untuk menjadi legal. Satu persatu administrasi harus aku lengkapi. Yang paling sulit untuk di lengkapi adalah materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan sifat kelas kami yang lebih kepada learning based on students's needs yang membuat kami kesulitan menentukan modul mana yang akan kami gunakan. Ada begitu banyak materi yang sudah aku koleksi hanya saja belum jug amampu aku jadikan satu materi yang matang untuk digunakan dalam kelas kami. Semoga tahun ini kami sudah mampu mengerjakan semua dan legal dalam segala hal.

Salam,
Nona Guru































Tidak ada komentar:

Posting Komentar